Jika kita serius menjalani hidup kita sebagai murid Yesus, ada harga yang harus kita bayar. Seperti halnya seorang yang ingin membangun rumah, dia harus terlebih dahulu memperhitungkan biaya yang dia perlukan, harga yang perlu dia bayar agar bisa menyelesaikan pembangunan rumahnya. Banyak orang Kristen tidak memperhitungkan harga yang harus mereka bayar mengikuti Kristus. Akibatnya, banyak yang mundur meninggalkan Tuhan Yesus saat dihadapkan dengan masalah dan cobaan.
Tuhan ingin agar kita semua hidup di dalam takut akan Dia. Walaupun keselamatan itu kita dapatkan secara cuma-cuma, tetapi yang pasti tidaklah murah (Jika kita lupa, maka biarlah hari ini kita ingat lagi, bahwa Tuhan Yesus telah MATI untuk MENEBUS hidup kita!) Ada harga yang harus kita bayar mengikuti Yesus. Kita tidak perlu membayar harga apapun untuk menjadi seorang kristen dari luar, tetapi jika kita mau mengikut Yesus, menjadi muridNya yang berjalan senantiasa di dalam takut akan Tuhan, pastilah ada harga yang harus kita bayar.
Kita tidak perlu membayar harga kalau kita hanya puas berjalan di air yang dangkal bersama dengan Yesus. Namun kita pasti harus membayar suatu harga jika ingin menjadi murid Kristus yang sejati di segala lingkungan dan situasi.
Tuhan memberikan kita kebebasan untuk memilih dan membuat keputusan di dalam hidup kita. Adam dan Hawa di dalam taman Eden juga membuat suatu keputusan, yaitu memakan buah akan pengetahuan baik dan jahat. Mereka telah tidak takut akan Tuhan. Begitu juga anak bungsu dalam perumpamaan tentang anak yang hilang. Anak itu membuat keputusan untuk memboroskan harta miliknya dengan hidup berfoya-foya (Lukas 15:11-32). Namun anak yang hilang ini sadar dan dia membuat keputusan untuk kembali kepada ayahnya untuk meminta pengampunan darinya. Dengan merendahkan dirinya dia mengakui akan segala kesalahanya dan menanggalkan semua kesombongan di dalam hidupnya.
Apakah saat ini kita tidak lagi hidup dalam takut akan Tuhan? Apakah saat ini kita sedang berjalan dalam keangkuhan serta kesombongan pikiran kita sehingga membuat keputusan yang bertentangan dengan kebenaran? Apakah kita sekarang sedang berjalan dalam pemberontakan kepada kehendak Tuhan?
Mazmur: 25:12-14 yang berkata, “Siapakah orang yang takut akan TUHAN? Kepadanya TUHAN menunjukkan jalan yang harus dipilihnya. Orang itu sendiri akan menetap dalam kebahagiaan dan anak cucunya akan mewarisi bumi. TUHAN bergaul karib dengan orang yang takut akan Dia, dan perjanjian-Nya diberitahukan-Nya kepada mereka. Ada janji Tuhan yang sangat luar biasa bagi orang-orang yang hidup takut akan Dia. Maukah kita mengalami janji-janji Tuhan ini? Maka, ayo hidup dalam takut akan Tuhan.
Untuk berjalan dalam takut akan Tuhan di hidup ini, ada harga-harga yang harus kita bayar, yakni berupa:
Tuhan ingin agar kita semua hidup di dalam takut akan Dia. Walaupun keselamatan itu kita dapatkan secara cuma-cuma, tetapi yang pasti tidaklah murah (Jika kita lupa, maka biarlah hari ini kita ingat lagi, bahwa Tuhan Yesus telah MATI untuk MENEBUS hidup kita!) Ada harga yang harus kita bayar mengikuti Yesus. Kita tidak perlu membayar harga apapun untuk menjadi seorang kristen dari luar, tetapi jika kita mau mengikut Yesus, menjadi muridNya yang berjalan senantiasa di dalam takut akan Tuhan, pastilah ada harga yang harus kita bayar.
Kita tidak perlu membayar harga kalau kita hanya puas berjalan di air yang dangkal bersama dengan Yesus. Namun kita pasti harus membayar suatu harga jika ingin menjadi murid Kristus yang sejati di segala lingkungan dan situasi.
Tuhan memberikan kita kebebasan untuk memilih dan membuat keputusan di dalam hidup kita. Adam dan Hawa di dalam taman Eden juga membuat suatu keputusan, yaitu memakan buah akan pengetahuan baik dan jahat. Mereka telah tidak takut akan Tuhan. Begitu juga anak bungsu dalam perumpamaan tentang anak yang hilang. Anak itu membuat keputusan untuk memboroskan harta miliknya dengan hidup berfoya-foya (Lukas 15:11-32). Namun anak yang hilang ini sadar dan dia membuat keputusan untuk kembali kepada ayahnya untuk meminta pengampunan darinya. Dengan merendahkan dirinya dia mengakui akan segala kesalahanya dan menanggalkan semua kesombongan di dalam hidupnya.
Apakah saat ini kita tidak lagi hidup dalam takut akan Tuhan? Apakah saat ini kita sedang berjalan dalam keangkuhan serta kesombongan pikiran kita sehingga membuat keputusan yang bertentangan dengan kebenaran? Apakah kita sekarang sedang berjalan dalam pemberontakan kepada kehendak Tuhan?
Mazmur: 25:12-14 yang berkata, “Siapakah orang yang takut akan TUHAN? Kepadanya TUHAN menunjukkan jalan yang harus dipilihnya. Orang itu sendiri akan menetap dalam kebahagiaan dan anak cucunya akan mewarisi bumi. TUHAN bergaul karib dengan orang yang takut akan Dia, dan perjanjian-Nya diberitahukan-Nya kepada mereka. Ada janji Tuhan yang sangat luar biasa bagi orang-orang yang hidup takut akan Dia. Maukah kita mengalami janji-janji Tuhan ini? Maka, ayo hidup dalam takut akan Tuhan.
Untuk berjalan dalam takut akan Tuhan di hidup ini, ada harga-harga yang harus kita bayar, yakni berupa:
1. Ada musuh-musuh yang harus dikalahkan
- Siapakah musuh-musuh yang harus kita lawan? Tubuh kita, tipu daya iblis dan godaan kenikmatan dunia. Iblis akan selalu mengintimidasi kita! Dia akan berusaha terus untuk mencuri iman kepercayaan kita (Yohanes 10:10). Jika iblis menyerang murid-murid Kristus, maka dia akan bekerja 7 hari seminggu, 24 jam sehari, dan jika perlu dia akan kerja lembur. Hidup kekristenan adalah sebuah tantangan seumur hidup seorang murid Kristus! Pada saat kita menerima Yesus di dalam hidup kita, kita memulai sebuah tantangan hidup. Tidak ada pencobaan dan penderitaan, tidak ada pendewasaan! Hanya melalui pencobaan dan penderitaan, kita dapat mengetahui siapa kita di dalam Kristus.
2. Ada pengorbanan yang harus dilakukan
- Ketika seorang murid Kristus mendahulukanlah kehendak serta perintah Tuhan di dalam hidupnya, maka segala sesuatu akan berada pada tempat yang benar. Carilah dahulu kerajaanNya, mendahulukan-Nya di dalam hidup kita, dan apapun juga yang begitu kita inginkan di dalam hidup kita akan diberikan kepada kita (Matius 6:33). Sebab tidak ada yang terlalu sulit untuk Tuhan kerjakan atau berikan kepada kita. Ketahuilah apa yang kita ingini dan cintai lebih dari Tuhan adalah suatu berhala di mataNya. Berhala itu bukan hanya suatu patung yang kita sembah; tetapi segala sesuatu yang sangat kita cintai melebihi Tuhan, mungkin itu anak kita, suami atau istri, rumah, mobil, uang, harta benda, hak pribadi dan kenyamanan kita, dsb.
3. Ada Mesir yang harus ditinggal
- Kita telah dipanggil keluar dari kegelapan dan masuk ke dalam terang yang luar biasa. Oleh sebab itu, janganlah kita membawa ‘Mesir ‘ke dalam hidup kita yang baru di mana Tuhan telah memanggil kita (Efesus 4: 22, 23). Kita mungkin masih berada di dalam dunia ini, tetapi kita telah dibebaskan dari sistem dunia ini. Adakah ‘Mesir’ di dalam hidupmu hari ini? Mesir berbicara tentang kebiasaan atau cara hidup kita yang lama. Pola pikir, sikap, perkataan, perbuatan kita yang lama, yang sarat dengan dosa.
4. Ada salib yang harus dipikul
- Salib mempunya arti sebagai beban yang harus kita pikul. Tuhan Yesus mengajak kita semua untuk mengangkat salib kita dan mengikuti Dia. Salib berbicara tentang segala konsekuensi yang harus kita tanggung sebagai akibat dari komitmen kita untuk hidup di dalam Kerajaan Allah, hidup dalam kebenaran, kehendak serta perintah Tuhan.
5. Ada pertandingan yang harus dijalani dan dimenangkan
- Rasul Paulus sering jatuh dan gagal di dalam hidupnya, namun ia bangkit dan terus melanjutkan panggilan Tuhan di dalam hidupnya sampai ia menyelesaikannya untuk menerima mahkota kebenaran (2 Timotius 4: 7, 8a). Kadang pergulatan hidup bisa menjadi begitu berat dan kita bisa letih sehingga terjatuh berulang kali di sepanjang perjalanan kita, tetapi janganlah berhenti. Istirahatlah jika memang diperlukan untuk memulihkan tenaga dan mengisi ‘bahan bakar’, tetapi teruslah berlari!
Dikembangkan dari: “Yang Harus Dibayar Untuk Berjalan Di dalam Takut Akan Tuhan”, Sandra Nair